Nama : Elieta Liestiani Suganda
NPM : 29210255
Kelas : 3EB15
Bahasa
Indonesia 2# : Bagaimana Membuat Ringkasan Yang Baik
Rangkuman
dapat diartikan sebagai suatu hasil merangkum atau meringkas suatu tulisan atau
pembicaraan menjadi suatu uraian yang lebih singkat dengan perbandingan secara
proporsional antara bagian yang dirangkum dengan rangkumannya (Djuharni, 2001).
Rangkuman dapat pula diartikan sebagai hasil merangkai atau menyatukan
pokok-pokok pembicaraan atau tulisan yang terpencar dalam bentuk pokok-pokoknya
saja. Rangkuman sering disebut juga ringkasan, yaitu bentuk ringkas dari suatu
uraian atau pembicaraan Pada tulisan jenis rangkuman, urutan isi bagian demi
bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang tetap diperhatikan dan
dipertahankan.
Berikut
ini beberapa pegangan yang dipergunakan untuk membuat ringkasan yang baik dan
teratur.
1.
Membaca
Naskah Asli
2.
Mencatat
Gagasan Utama
3.
Mengadakan
Reproduksi
4. Ketentuan Tambahan
Setelah
melakukan langkah ketiga, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar
ringkasan itu diterima sebagai suatu tulisan yang baik.
- Susunlah ringkasan dalam kalimat tunggal daripada kalimat majemuk.
- Ringkaskanlah kalimat menjadi frasa, frasa menjadi kata. Jika rangkaian gagasan panjang, gantilah dengan suatu gagasan sentral saja.
- Besarnya ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting.
- Jika memungkinkan, buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah.
- Anda harus mempertahankan susunan gagasan dan urutan naskah. Tapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan Anda. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran Anda sendiri yang dimasukkan dalam ringkasan.
- Agar dapat membedakan ringkasan sebuah tulisan biasa (bahasa tak langsung) dan sebuah pidato/ceramah (bahasa langsung) yang menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal atau jamak, ringkasan pidato atau ceramah itu harus ditulis dengan sudut pandangan orang ketiga.
- Dalam sebuah ringkasan ditentukan pula panjangnya. Karena itu, Anda harus melakukan seperti apa yang diminta. Bila diminta membuat ringkasan menjadi seperseratus dari karangan asli, maka haruslah membuat demikian. Untuk memastikan apakah ringkasan yang dibuat sudah seperti yang diminta, silakan hitung jumlah seluruh kata dalam karangan itu dan bagilah dengan seratus. Hasil pembagian itulah merupakan panjang karangan yang harus ditulisnya. Perhitungan ini tidak dimaksudkan agar Anda menghitung secara tepat jumlah riil kata yang ada. Tapi perkiraan yang dianggap mendekati kenyataan. Jika Anda harus meringkaskan suatu buku yang tebalnya 250 halaman menjadi sepersepuluhnya, perhitungan yang harus Anda lakukan adalah sebagai berikut:
1. Panjang karangan asli (berupa kata)
adalah: Jumlah halaman x Jumlah baris per halaman x Jumlah kata per baris = 250
x 35 X 9 kata = 78.750 kata.
2. Panjang ringkasan berupa jumlah kata
adalah: 78.750 : 10 = 7.875 kata. Panjang ringkasan berupa jumlah halaman
ketikan adalah: jika kertas yang dipergunakan berukuran kuarto, jarak antar
baris dua spasi, tiap baris rata-rata sembilan kata, pada halaman kertas kuarto
dapat diketik 25 baris dengan jarak dua spasi, maka: Jumlah kata per halaman
adalah: 25x 9 kata = 225. Jumlah halaman yang diperlukan adalah: 7.875:225 = 35
halaman.
http://pelitaku.sabda.org/cara_membuat_ringkasan
http://tentangndha.blogspot.com/2011/04/pengertian-rangkuman-ringkasan.html